Jumat, 19 April 2013

PERAN DAN FUNGSI WANITA DALAM RUMAH TANGGA

Rumah tangga atau keluarga merupakan lingkup terkecil dari sebuah masyarakat yang merupakan pusat awal dari pembentukan tingkah laku seseorang. Rumah tangga adalah bagian dari kehidupan masyarakat yang di dalamnya terdapat anggota keluarga diantaranya terdapat ayah, ibu, serta anak. Semua anggota keluarga mempunyai tugas dan fungsi masing- masing, dimana wujud keluarga merupakan bentuk organisasi yang masing- masing anggota keluarga sangat berperan. Tentunya semua orang berkeinginan menjadikan keluarga kita menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah. Untuk mewujudkan keluarga yang tentram tidak semudah membalik telapak tangan. Semua anggota keluarga harus mengerti dan menempatkan tugas dan fungsinya masing masing secara proporsional. Ketika dalam rumah tangga seorang suami yang bekerja dengan susah payah membanting tulang, memeras keringat untuk mencari nafkah mencukupi kebutuhan rumah tangga pasti akan membutuhkan kehadiran seorang istri yang dapat menyenangkan, melegakan, melepaskan rasa lelah di badan maupun penat dalam pikiran dan yang memberikan inspirasi harapan serta motivasi baru untuk menunaikan tugas- tugasnya. Tugas istri semacam ini tidak dapat dilakukan dengan sebaik- baiknya oleh seorang istri yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri, dikarenakan istri juga merasakan lelah, capek juga menghadapi masalah dan beban mental yang sangat besar, dan bahkan kemungkinan lebih berat dengan apa yang dirasakan oleh suaminya. Dalam keadaan demikian tersebut, akhirnya timbul pertanyaan atau persoalan : "Apakah suami yang menghibur istri, ataukah sebaliknya istri yang menghibur suami, ataukah kedua- duanya malah sibuk dengan kelelahan dan kepenatan, sehingga saling bersikap acuh? Ataukah masing- masing mencari hiburan sendiri- sendiri, atau ke luar rumah bersama- sama mencari hiburan, ataukah kedua – duanya mencari pasangan lain sebagai pelampiasan kejenuhan dan kebosanan diantara keduanya? Dan mungkin masih banyak pertanyaan lain. Jika dalam keadaan rumah tangga yang tidak dapat menempatkan tugas dan fungsinya baik suami atau istri akan membawa dampak yang sangat buruk. Semua anggota keluarga memiliki pandangan sendiri sendiri dikarenakan tidak adanya visi dan misi keluarga yang jelas. Seorang suami memiliki rasa diktator karena sebagai kepala rumah tangga yang menentukan kebijakan, seorang istri berpandangan egois jika tidak ada dirinya di rumah tangga akan menjadi kacau sebab yang mengetahui dalam rumah tangga adalah istri demikian juga anak akan berpandangan bahwa di dalam rumah tidak ada ketenteraman karena sibuk dengan kepentingannya sendiri- sendiri sehingga menjadi broken home dan lain sebagainya. Sebagai salah satunya dapat kita lihat adalah fungsi dan tugas seorang wanita sebagai istri dalam rumah tangga. Seorang istri sebagai sosok wanita yang juga berat tugas dan tanggung jawabnya ketika berhadapan dengan tugas rumah tangga mendampingi suaminya. Pantaslah ketika Rasulullah menyebut seorang istri sekaligus sebagai seorang ibu tiga tingkat derajatnya lebih tinggi dibandinggkan ayah. Dengan inilah bentuk Islam mengagungkan dan menjunjung tinggi harkat dan martabat kaum wanita. Begitu mulianya ketika seorang wanita menjadi muslimah dan umahat sejati hidup bersama merajut kehidupan rumah tangga yang harmonis bersama suami tercinta. Seorang suami sebagai kepala rumah tangga tidak dapat mendominasi tugas dan fungsinya dalam rumah tangga sebaliknya juga seorang istri sebagai pendamping tidak dapat memaksakan kehendak sebagai seseorang yang paling berperan dalam rumah tangga karena kehidupan rumah tangga membutuhkan partisipasi keduanya sehingga rumah tangga menjadi harmonis. Khadijah r.a, istri Rasulullah SAW adalah salah satu contoh teladan dari sosok peran wanita. Saat Rasulullah SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT, beliau melihat Jibril dalam bentuk sebenarnya sehingga beliau sangat takut. Saat Rasulullah menggigil, ketakutan, Khadijah lah orang pertama yang menenangkan dan menghilangkan ketakutan nabi SAW. Karena Khadijah tahu betul bagaimana akhlaq mulia suaminya sehingga menjadi kekasih Allah. Khadijah lah orang pertama yang masuk Islam. Khadijah lah orang pertama di dunia yang membenarkan Nabi SAW. Khadijah lah orang pertama yang menerima pesan dakwah, pesan Islam. Khadijah saat itu juga menolong Rasulullah SAW. Di sini kita lihat sosok seorang wanita sudah memainkan peranan. Khadijah bukan perempuan yang bermalas malasan tinggal di rumah. Tapi dia langsung berfikir bagaimana membantu dan memberi motivasi suaminya. Khadijah juga ikut bersama mendampingi Rasulullah SAW mengadakan dakwah di kala susah, duka serta bahagia dengan segala potensi yang dimilikinya mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga sampai akhir hayat. Uraian di atas memberikan gambaran kepada kita betapa mulianya seorang wanita yang shalihah yang mampu berperan bersama suami menjadikan rumah tangga ladang beramal shalih dan beribadah kepada Allah SWT. Dalam hal ini dengan tidak mengesampingkan tugas dan fungsi suami dalam rumah tangga seorang istri yang shalihah sangat membantu peranan suami tercinta dalam rumah tangga. Berkaitan dengan fungsi seorang wanita sebagai seorang istri di dalam rumah tangga Rasulullah menyebutkan dalam hadits – haditsnya tentang fungsi seorang wanita sebagai istri yang shalihah, antara lain sebagai berikut: 1. Melegakan hati bila dilihat suaminya Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah yang diriwayatkan Ibnu Majah dari sahabat Abu Umamah AI-Bahily. "Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah taqwa kepada Allah, maka tidak ada sesuatu paling berguna bagi dirinya, selain istri yang shalihah, yaitu; taat bila diperintah, melegakan bila dilihat, amanah bila diberi janji, dan menjaga kehormatan dirinya dan suaminya, ketika suaminya pergi." (HR. Ibnu Majah). 2. Membantu memelihara akidah dan ibadah Hal ini sesuai sabda Rasulullah yaitu : "Barangsiapa diberi oleh Allah istri yang shalihah, maka sesungguhnya ia telah diberi pertolongan oleh Allah meraih separuh agamanya. Kemudian hendaklah ia bertakwa kepada Allah di dalam memelihara separuh lainnya." (HR. Thabrani dan Hakim). 3. Menjaga amanah keluarga Hal ini sesuai sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh sahabat Sa' ad bin Abi Waqash bahwa Rasulullah SAW bersabda: Ada tiga macam keberuntungan, yaitu: Istri yang shalihah, kalau kamu lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah serta menjaga kehormatan dirinya dan hartamu, Kuda yang penurut dan cepat larinya sehingga dapat membawa kamu menyusul temen-temanmu, Rumah besar yang banyak didatangi tamu. (HR. Hakim). 4. Memberikan suasana kasih sayang dan ketenangan berpikir. Hal ini sesuai dengan firman Allah di dalam QS. 30 : 21, "Di antara tanda kekuasaan-Nya, yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu sendiri, agar kamu dapat memperoleh ketenangan bersamanya dan Dia menjadikan rasa cinta dan kasih sayang antara kamu. Sungguh di dalam hati yang demikian itu merupakan tanda- tanda (kekuasaan) bagi kaum yang berpikir." 5. Mendidik anak – anaknya Nabi Muhammad SAW mewasiatkan agar orang tua mengutamakan pendidikan anak perempuannya : "Barangsiapa mempunyai anak perempuan, kemudian mendidiknya, berbuat baik kepadanya, dan mengawinkannya, baginya syurga." (HR. Ibnu Hibban). Pendidikan dan Ilmu diutamakankan untuk membekali seorang wanita agar dapat mendidik anak - anaknya kelak. Pria dan wanita memiliki derajat hak dan tanggung jawab yang sama disisi Allah Ta'ala. Namun kita jangan berpikir bahwa persamaaan derajat wanita ini jangan sampai melupakan fitrah yang Allah berikan padanya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Pria dan wanita keduanya memiliki tugas dan peran yang berbeda-beda, namun saling melengkapi. Untuk itu, keduanyapun harus memiliki bekal yang cukup sehingga fungsi dan tugas yang diletakkan pada pundaknya dapat terlaksana. Begitu banyak untaian kata yang harus kita rangkaikan untuk menggambarkan sosok peran wanita dalam kehidupannya. Dan akhirnya kita perlu memperhatikan dan tidak meremehkan derajat seorang wanita sebab Islam sendiri mengagungkan dan memuliakan harkat dan martabat wanita dikarenakan peran dan fungsi wanita yang sangat penting. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa baik buruknya suatu bangsa dapat dilihat dari kaum wanitanya. Jika kaum wanitanya baik maka bangsa itu akan baik, sebaliknya jika wanitanya buruk, maka bangsa itupun akan buruk pula….. Wallahu a’lam bishowwab. Sumber : Majalah Rindang

1 komentar:

  1. bisa tidak hadis tentang wanitanya diperlihatkan, agar lebih mudah mencari dalam kitab 9

    BalasHapus